Makna Syahadat Rasul
Simak tulisan / bacaan syahadat rasul berikut:
Arti syahadat rasul: aku bersaksi bahwa Nabi Muhammad utusan Allah
Sebagaimana syahadat tauhid, syahadat rasul juga terdiri atas dua terminologi:
- Aku bersaksi
- Nabi Muhammad adalah utusan Allah
Mari kita lihat satu per satu kedua terminologi syahadat rasul tersebut.
Makna Syahadat Rasul “Aku Bersaksi”
Kata “bersaksi” menunjukkan kemantapan dalam keyakinan. Sebagaimana dijelaskan dalam artikel tentang syahadat tauhid yang lalu, tingkat keyakinan seseorang akan semakin kuat ketika dia telah menyaksikan sesuatu (aenul yaqin), ketimbang keyakinan yang ia dapatkan dari sebuah kabar (khabaru yaqin). Namun demikian, dalam kasus tertentu khabaru yaqin bisa sama kuatnya dengan ainul yaqin. Bila seorang kyai yang sangat jujur mengatakan bahwa beliau memiliki emas 24 karat seberat 727 gr, maka anda akan sangat mempercayainya tanpa harus capek-capek melihat dan mengukurnya, bukan? Nah, bagaimana jika yang memberi informasi adalah Allah sang Maha Benar?
Karena itulah, untuk dapat bersaksi tentang keberadaan Nabi Muhammad (syahadat rasul) tidak harus melihatnya langsung. Bukankah Allah sang Maha Benar telah mengatakannya dalam QS Al Fath 29?
Baca Al Quran, surat Al Fath 29
“Muhammad itu adalah utusan Allah …”
Maksud “aku bersaksi” dalam syahadat rasul di atas, adalah sebuah pengakuan keyakinan berkualitas tinggi bahwa Nabi Muhammad adalah utusan Allah.
Makna Syahadat Rasul “Nabi Muhammad adalah utusan Allah”
Jika makna syahadat tauhid adalah:
- Tiada yang patut disembah selain Allah
- Tiada yang patut ditakuti selain Allah
- Tiada yang patut dipentingkan selain Allah
Maka makna syahadat rasul adalah:
- Tiada manusia yang patut dicontoh selain Nabi Muhammad
- Tiada manusia yang patut dipercaya selain Nabi Muhammad
- Tiada manusia yang patut ditakuti selain Nabi Muhammad
Tentu saja kita boleh mencontoh orang biasa, asal tidak bertentangan dengan petunjuk Nabi. Kita juga boleh percaya pada orang lain, tapi harus lebih percaya kepada Nabi Muhammad. Kita juga boleh takut kepada atasan kita, tapi tidak boleh melebihi takutnya kepada Nabi.
Makna Syahadat Rasul #1
Kumis Hitler
Banyak dijumpai orang yang lebih bangga memanjangkan kumisnya ketimbang memanjangkan jenggotnya. Ini berarti mereka lebih bangga mencontoh Hitler ketimbang mencontoh Nabi Muhammad SAW. Memanjangkan jenggot, dan pangkas kumis bukan sekedar mencontoh Nabi Muhammad tapi lebih dari itu… mengapa? Karena beliau bersabda:
“Bedakanlah kalian dengan orang-orang musyrik, yaitu banyakkanlah jenggotmu dan pangkaslah kumismu.” (Bukhari Muslim)
Ingat makna syahadat rasul, tiada manusia yang patut dicontoh kecuali Nabi Muhammad. Ayo perbaiki kualitas syahadat rasul kita, tebas kumis dan panjangkan jenggot!
Makna Syahadat Rasul #2
Baru-baru ini seorang doktor mengungkapkan hasil risetnya bahwa makan buah sebelum makan nasi lebih baik ketimbang makan nasi dulu baru makan buah. Buah yang dimakan setelah nasi kurang memberikan manfaat bagi tubuh, sia-sia karena bisa membusuk sebelum dicerna oleh tubuh. Pencernaan karbohidrat dan protein (nasi + lauk) memerlukan proses lama. Buah yang kita makan setelah nasi menunggu giliran (antri) berjam-jam untuk dapat diproses dalam tubuh. Ruginya, buah yang belum sempat dicerna dapat mengalami pembusukan dan bersifat toxic (racun). Coba anda gigit apel dan letakkan di meja. Hanya dalam beberapa menit saja apel tersebut sudah mulai terjadi proses pembusukan!
Dengan ditemukannya riset ini, maka berjuta-juta manusia mengubah kebiasaan buruknya yang selama ini mereka lakukan. Sekarang mereka makan buah sebelum makan nasi…
Pola makan sehat seperti ini semestinya sudah dicontohkan Rasul 1400-an tahun yang lalu. Saudara-saudara kita yang konsisten menjalankan sunnah rasul semacam itu adalah Jamaah Tabligh. Mereka memakan buah sebelum makan nasi, dilakukan jauh sebelum ditemukannya fatwa doktor ahli kesehatan seperti saya uraikan di atas. Walaupun ketika itu kelihatannya aneh, tapi demi menegakkan syahadat rasul mereka melakukannya. Ini tentu karena mereka telah mengetahui makna syahadat rasul.
Nah, bagi kita yang makan buah sebelum makan nasi karena lebih percaya kepada seorang doktor, maka yang kita peroleh hanya faktor kesehatannya saja. Tidak mendapatkan barokah dan pahala mengikuti sunnah rasul. Nilai syahadat rasul kita diragukan karena kita lebih percaya kepada seorang doktor ketimbang percaya pada rasul. Bukankah makna syahadat rasul adalah tidak ada manusia yang patut dipercaya selain Rasul? Mengapakah kita lebih percaya pada doktor ketimbang percaya pada nabi?
Makna Syahadat Rasul #3
0 comments:
Post a Comment